Berobat Gratis di RSD. Balung Tidak Punya BPJS Bisa Diproses

Jember, Pak JITU.com – Banyak warga masih bertanya seperti apa tahapan untuk mendapatkan program Bupati Jember Muhammad Fawait SE. M.Sc., Berobat Gratis hanya dengan menunjukkan KTP Jember di seluruh Rumah Sakit di Indonesia.

Pintu masuk pendaftaran Corner UHC bagian Poli yang berada disebelah kanan pintu masuk IGD RSD. Balung

Program yang bekerjasama dengan UHC (Universal Health Coverage) ini di rilis sejak 1 April 2025, oleh Gus Fawait (sapaan akrab Bupati Jember) serentak di 3 Rumah Sakit Daerah dan semua Puskesmas di 31 Kecamatan se Kabupaten Jember.

Secara garis besar tahapan berobat gratis di Rumah Sakit Daerah Balung (RSD. Balung) sama seperti berita yang sudah beredar.

Rangga A. Ekanantal selaku Humas di rumah sakit yang beralamat di Jalan Rambipuji no. 19 Balung tersebut menyebut cukup menyerahkan KTP atau NIK (Nomor Induk Kependudukan) saja. Proses selanjutnya akan diambil alih oleh pihak Rumah Sakit melalui petugas yang berada di Corner UHC.

Rangga A. Ekanantal, Humas RSD. Balung saat memberi keterangan di depan ruang pendaftaran Corner UHC

“Untuk pengobatan gratis di Rumah Sakit Balung itu bisa (langsung) datang ke kami, kalau kondisi gawat darurat langsung datang ke IGD, kalau belum punya BPJS atau UHC nya, nanti bisa menuju ke Corner UHC nanti ada petugas kami yang siap membantu mendaftarkan cukup NIK Jember,” jelas Rangga, Selasa (8/4/25).

Lebih lanjut Rangga menerangkan apabila ada warga yang masih bingung tentang bisa tidaknya mendapatkan fasilitas berobat gratis bisa langsung datang ke RSD. Balung untuk berkonsultasi. Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan 2 Corner UHC, satu untuk rawat jalan dan satu lagi untuk IGD yang siaga 24 jam.

“Bagi masyarakat yang masih bingung butuh informasi tidak harus berobat, misalkan ada keluarga yang sakit butuh penanganan butuh informasi untuk daftar UHC kita di Rumah Sakit Balung ada UHC Corner bisa datang kesini 24 jam,” terangnya.

“Kalau misalkan bingung langsung kesini saja,” tegasnya.

Diluar sesi wawancara seraya menunjuk salah satu ruangan Rangga menyebut rumah sakit yang diresmikan pada 2 Januari 2002 itu juga bekerjasama dengan Dispenduk Jember (Dinas Kependudukan Kabupaten Jember) yang siaga disana sehingga apabila terdapat permasalahan seperti gagal validasi NIK atau permasalahan kependudukan lainnya bisa langsung ditangani segera.

Ruang TRS (Tim Rujukan Sosial) Dispenduk Jember di RSD. Balung

Sementara itu Eni Dewi Linggar Wati SKM., selaku petugas di Corner UHC dirumah sakit seluas 2,19 Ha itu menambahkan agar masyarakat sebelum ke RSD untuk ke Puskesmas setempat terlebih dahulu. Menurutnya ada terdapat 144 macam jenis penyakit yang tidak bisa langsung ditangani oleh Rumah Sakit. Karena termasuk jenis penyakit yang seharusnya bisa ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu Puskesmas.

Pasien dengan jenis penyakit tersebut nantinya akan dirujuk ke RSD apabila tidak dapat ditangani di Puskesmas setempat atau diperlukan tindakan lanjutan.

Eni Dewi Linggar Wati SKM., Petugas PIC UHC RSD. Balung saat memberi keterangan pada Pak JITU.com

“Karena peraturan BPJS, kasus tidak gawa darurat (di RSD) harus melalui poli sedangkan kalau melalui poli itu dibutuhkan surat rujukan (dari Puskesmas),” kata Eni.

“Jadi BPJS itu ada kriteria yang dilayani di Puskesmas dan dilayani di Rumah Sakit. ada 144 penyakit ya mas yang masuk kriteria Puskesmas,” bebernya.

BACA JUGA :   Berobat Gratis Bupati Fawait Mudah & Cepat Tak Perlu Surat Pengantar
BACA JUGA :   Non Peserta BPJS Apa Bisa Berobat Gratis? Kata Kadinkes Jember
BACA JUGA :   Perlu Tahu Tidak Semua Dijamin Berobat Gratis Dengan KTP Jember

Eni menghimbau masyarakat yang mengalami keluhan penyakit tersebut untuk terlebih dahulu mengakses ke Puskesmas setempat.

Berikut 144 jenis penyakit yang masuk kriteria penanganan di Puskesmas sesuai rilis dari RSD. Balung.

  1. Kejang demam

  2. Tetanus

  3. HIV AIDS tanpa komplikasi

  4. Tension headache

  5. Migren

  6. Bells’ palsy

  7. Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo)

  8. Gangguan somatoform

  9. Insomnia

  10. Benda asing di konjungtiva

  11. Konjungtivitis

  12. Perdarahan subkonjungtiva

  13. Mata kering

  14. Blefaritis

  15. Hordeolum

  16. Trikiasis

  17. Hipermetropia ringan

  18. Episkleritis

  19. Miopia ringan

  20. Astigmatism ringan

  21. Presbiopia

  22. Buta senja

  23. Otitis eksterna

  24. Otitis media akut

  25. Serumen prop

  26. Mabuk perjalanan

  27. Furunkel pada hidung

  28. Rhinitis akut

  29. Rhinitis vasomotor

  30. Rhinitis alergika

  31. Benda asing

  32. Epistaksis

  33. Influenza

  34. Pertusis

  35. Faringitis

  36. Tonsilitis

  37. Laringitis

  38. Asma bronkial

  39. Bronkitis akut

  40. Pneumonia, bronkopneumonia

  41. Tuberkulosis paru tanpa komplikasi

  42. Hipertensi esensial

  43. Kandidiasis mulut

  44. Ulkus mulut (aptosa, herpes)

  45. Parotitis

  46. Infeksi pada umbilikus

  47. Gastritis

  48. Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)

  49. Refluks gastroesofagus

  50. Demam tifoid

  51. Intoleransi makanan

  52. Alergi makanan

  53. Keracunan makanan

  54. Penyakit cacing tambang

  55. Strongiloidiasis

  56. Askariasis

  57. Skistosomiasis

  58. Taeniasis

  59. Hepatitis A

  60. Disentri basiler, disentri amuba

  61. Hemoroid grade 1/2

  62. Infeksi saluran kemih

  63. Gonore

  64. Pielonefritis tanpa komplikasi

  65. Fimosis

  66. Parafimosis

  67. Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan nongonore)

  68. Infeksi saluran kemih bagian bawah

  69. Vulvitis

  70. Vaginosis bakterialis

  71. Vaginitis

  72. Salpingitis

  73. Kehamilan normal

  74. Aborsi spontan komplit

  75. Anemia defisiensi besi pada kehamilan

  76. Ruptur perineum tingkat 1/2

  77. Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea

  78. Mastitis

  79. Cracked nipple

  80. Inverted nipple

  81. Diabetes melitus tipe 1

  82. Diabetes melitus tipe 2

  83. Hipoglikemia ringan

  84. Malnutrisi energi-protein

  85. Defisiensi vitamin

  86. Defisiensi mineral

  87. Dislipidemia

  88. Hiperurisemia

  89. Obesitas

  90. Anemia defisiensi besi

  91. Limfadenitis

  92. Demam dengue, DHF

  93. Malaria

  94. Leptospirosis (tanpa komplikasi)

  95. Reaksi anafilaktik

  96. Ulkus pada tungkai

  97. Lipoma

  98. Veruka vulgaris

  99. Moluskum kontagiosum

  100. Herpes zoster tanpa komplikasi

  101. Morbili tanpa komplikasi

  102. Varisela tanpa komplikasi

  103. Herpes simpleks tanpa komplikasi

  104. Impetigo

  105. Impetigo ulseratif (ektima)

  106. Folikulitis superfisialis

  107. Furunkel, karbunkel

  108. Eritrasma

  109. Erisipelas

  110. Skrofuloderma

  111. Sifilis stadium 1 dan 2

  112. Lepra

  113. Tinea kapitis

  114. Tinea barbe

  115. Tinea fasialis

  116. Tinea korporis

  117. Tinea manus

  118. Tinea unguium

  119. Tinea kruris

  120. Tinea pedis

  121. Pitiriasis vesikolor

  122. Kandidosis mukokutan ringan

  123. Cutaneus larva migran

  124. Filariasis

  125. Pedikulosis kapitis

  126. Pedikulosis pubis

  127. Skabies

  128. Reaksi gigitan serangga

  129. Dermatitis kontak iritan

  130. Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)

  131. Dermatitis numularis

  132. Napkin eczema

  133. Dermatitis seboroik

  134. Pitiriasis rosea

  135. Akne vulgaris ringan

  136. Hidradenitis supuratif

  137. Dermatitis perioral

  138. Miliaria

  139. Urtikaria akut

  140. Exanthematous drug eruption, fixed drug eruption

  141. Vulnus laseratum, punctum

  142. Luka bakar derajat 1 dan 2

  143. Kekerasan tumpul

  144. Kekerasan tajam (Yunus)

BACA JUGA :   Wah Gus Fawait Tak Hanya Cetak Sejarah Sebagai Bupati Termuda
BACA JUGA :   Jember Darurat Pergaulan Bebas 4 Kasus Pembuangan Bayi Dalam 50 Hari, Kata Gus Aab
BACA JUGA :   Disidak DPRD Jember 3 Kios Pupuk Dapat SP Langgar HET
Komentar Facebook

About The Author

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan