Ratusan Warga Pesisir Jember Bersama PMII Akan Demo Desak Pemerintah Tutup Tambak

Jember, Pak JITU.com – Ratusan warga pesisir selatan Jember akan menggelar aksi demonstrasi desak Pemerintah tutup tambak udang di halaman gedung Pemerintah Kabupaten Jember dan halaman Gedung DPRD Jember, hari ini Senin (24/2/25).

 

Peserta aksi itu disebutkan terdiri dari beberapa elemen masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Peduli Kepanjen (KMPK), dan warga Desa tetangga yaitu Mayangan, yang mayoritas dari kelompok petani dan nelayan terdampak limbah tambak udang.

 

“Peserta sekitar 150 orang dari Kepanjen dan Mayangan, (menggunakan armada) 1 pickup dan 3 truk. Nanti tiba di Jember insya Allah akan bertambah, ada dari mahasiswa khususnya PMII yang akan bergabung,” kata Arif Sukoco selaku koordinator aksi warga, dikonfirmasi saat dalam perjalanan ke Jember.

 

Sementara itu Ketua PMII Kabupaten Jember Ahmad Fathu Fikron Mustofa saat dikonfirmasi Pak JITU.com, membenarkan bahwa pihaknya akan ikut dalam aksi tersebut, “Nggeh mas kurang lebih 200 orang (mahasiswa),” jelasnya.

 

BACA JUGA :   INSENTIF GURU NGAJI SUDAH CAIR, BATAS AKHIR MINGGU KE 4 DESEMBER

Seperti sudah diberitakan sebelumnya, aksi demonstrasi warga Kepanjen dan Mayangan ini menuntut pemerintah untuk menutup Tambak Udang Vaname yang menjamur di pesisir selatan Jember.

 

Limbah tambak disebutkan telah merusak ekosistem alam di wilayah tersebut, sehingga air sungai tidak dapat digunakan petani untuk mengairi sawahnya karena tercemar. Sedang nelayan harus mengeluarkan biaya lebih berlayar ketengah laut, karena sebab limbah ikan-ikan tidak mau menepi.

 

Keberadaan tambak udang itu selain dianggap merusak ekosistem alam juga mayoritas ilegal. Hal ini terkonfirmasi dari paparan Kepala Desa Kepanjen Sukamid beberapa waktu lalu di aula Kantor Kecamatan Gumukmas saat Rapat Koordinasi dengan beberapa pihak terkait.

 

Sukamid juga menyebut, dari 26 tambak udang yang beroperasi hanya 2 yang legal. Oleh karenanya ia waktu itu tegas meminta Pemerintah menutup tambak-tambak ilegal itu.

 

Fakta lain yang diungkap Sukamid pengelola tambak yang seharusnya memompa air laut ternyata sudah dengan sembarangan memompa air bawah tanah hingga pada kedalaman 50 meter tanpa ijin.

 

BACA JUGA :   Naik 4 Jadi 6 Kursi Pencapaian Partai Golkar Jember Tertinggi

Meski demikian Sukamid waktu itu juga menyebut menerima CSR (Corporate Social Responsibility, atau tanggung jawab sosial perusahaan) dari 12 tambak yang ada.

 

Saat berita ini dinaikkan peserta aksi disebutkan masih dalam perjalanan menuju gedung DPRD Kabupaten Jember dan diperkirakan tiba pukul 11.00 WIB. (Yunus)

Komentar Facebook

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan