Serius?! Ada Amplop Dibalik Janji Salinan APBDes Curahkalong

Jember, Pak JITU.com – Santer isu dari mulut ke mulut bahwa kelompok masyarakat Desa Curahkalong, Kecamatan Bangsalsari, yang sebelumnya menuntut transparansi hingga meminta salinan APBDes, telah menerima amplop.

3 orang perwakilan dari gerakan masyarakat itu dikabarkan mendatangi rumah Kepala Desanya dan ditemui oleh beberapa oknum Perangkat Desa dan oknum BPD (Badan Permusyawaratan Desa).

Rumor lainnya menyebutkan ke 3 orang perwakilan warga itu mengadakan pertemuan di rumah salah satu oknum BPD, dan disanalah ketiganya menerima 10 buah amplop.

Peristiwa tersebut diisukan terjadi pada Jumat malam (7/2/25), setelah siangnya perwakilan kelompok masyarakat itu mendatangi Kantor Desa Curahkalong guna meminta salinan APBDes seperti sudah dijanjikan sebelumnya dalam rapat dengar pendapat di Pendopo Kecamatan Bangsalsari (3/2/25).

Yusuf, koordinator pergerakan warga Curahkalong itu saat coba dikonfirmasi melalui kontak pribadinya soal isu amplop tersebut tidak memberi jawaban.

Sementara itu Kepala Dusun Sumberklopo Suparmanto, tidak menampik bahwa memang ada amplop yang diberikan kepada 3 perwakilan warga itu, namun ia mengaku tidak tahu menahu itu untuk apa dan berapa nominalnya?.

Menurutnya amplop itu diberikan karena ada salah satu warga yang sedang berada dilokasi mendapat telpon bahwa anaknya terjatuh.

“Kemudian pak H (sebut nama terang) pamitan diberikan lah itu, pak H nya menolak waktu itu, akhirnya karena saya yang dikasih makanya saya yang di… pak Kadesnya kan sakit pinggang gitu,” kata Suparmanto (11/2/25).

Ditanya apakah amplop itu dari Kepala Desa? Suparmanto menjawab tidak tahu perihal tersebut. Sepengetahuannya pertemuan tersebut sebatas ingin membahas pembangunan jalan yang ada di wilayah Sanggrahan, dimana warga ingin menanyakan permasalahan tersebut langsung ke Kepala Desanya.

Masih dihari yang sama Kepala Desa Curahkalong H. Abdul Kadir saat diminta wawancara terkait permasalahan tersebut mengaku sedang sibuk ngurusi warga dan meminta maaf. (fitriana)

Ilustrasi gambar: Freepik modification