Jember, Pak JITU.com – Beredar komentar di media sosial facebook yang menyebutkan bahwa SMK Ahmad Yani Bangsalsari telah memotong dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) siswa.
Dewi, nama akun facebook yang mengaku sebagai kakak dari seorang siswa menyebut bahwa dana PIP yang didapat adiknya tidak diterimakan.
“SMK Ahmad Yani Bangsalsari emang agak beda,” tulisnya
“Adik saya yang dapat PIP 1,8 (juta) gak dikasih, dan saya telusuri ke guru-gurunya dibikin ruwet, stelah 2 hari saya urus cuma dikasih 500 (ribu), dan katanya cuma dapat uang PIP 1 juta, yg 500 buat perbaikan sekolah katanya,” imbuh Dewi.
Komentar itupun dikuatkan oleh komentator lainnya dengan akun Facebook bernama Fat Cat, yang meminta agar SMK Ahmad Yani diperiksa, ia menyebut dana PIP adiknya yang mondok di PP Ar-Rosyid Bangsalsari mengalami permasalah serupa.
“Ahmad Yani wajib diperiksa, saya bisa bertanggung jawab, soalnya adik saya mondok di Arrosyid, gabungan Ahmad Yani, dapat PIP cuma dikasih 500 (ribu), itu (karena) saya urus, kalau gak diurus ya gak akan dapat apa-apa, padahal dari Pemerintah SMK dapat 1.8 (juta), dibilang 1 juta,” tulisnya.
Kepala Sekolah SMK Ahmad Yani Basuki Rahmat, saat dikonfirmasi Pak JITU.com diruang guru membantah, kabar yang beredar disebutnya tidak benar, ia menyebut terakhir PIP yang cair hanya 1 dari 2 siswa yang mendapatkan.
“Untuk SMK Ahmad Yani sampai sekarang ini belum ada berkenaan dengan bantuan PIP dari luar,” jelasnya Rabu (18/12/24).
“Kalau pencairan yang tahap terakhir ini hanya 2 orang, hanya dua dicairkan yang satu masih sakit belum diaktivasi,” imbuhnya.
Ditanya perihal disebutkan hanya mendapat 1 juta dan diterimakan hanya 500 ribu, Basuki membantahnya, ia menyebut dana PIP siswanya diterima langsung oleh siswa dan untuk keperluan siswa.
“Itu tidak benar, jadi satu juta delapan ratus itu diterima anak-anak itu Alhamdulillah kembali kepada anak-anak untuk kegiatan sekolah,” bebernya.
“Semuanya diserahkan ke siswa yang nerima siswa itu untuk kegiatan kepentingan keperluan sekolah, untuk beli tas, beli sepatu, untuk kegiatan yang lain-lain,” pungkasnya. (Yunus)