Jember, Pak JITU.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr. Hendro Soelistijono, M.M., M.Kes., mencatat 5 warga Kecamatan Gumukmas terinfeksi virus Chikungunya dalam seminggu terakhir bulan oktober 2024.
Hendro menyebutkan kasus tersebut diketahui setelah mendapat laporan dari masyarakat tentang adanya warga yang mengalami gejala penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menular melalui gigitan nyamuk itu.
“Kita telusur dan kita temukan ternyata ketemu 5, sudah kita obati dan kita edukasi kepada masyarakat untuk melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk ;red),” jelas Hendro kepada awak media Rabu (30/10/24).
Pria yang juga adalah Direktur Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember itu juga menyebutkan sedang melakukan tes epidemikologis tentang perlu tidaknya dilakukan fogging, “Kalau nanti ternyata angka bebas jentiknya rendah ya terpaksa kita fogging,” bebernya.
Lebih lanjut Hendro menjelaskan pihaknya sedang gencar lakukan PSN karena menurutnya biasanya kemunculan virus Chikungunya diikuti dengan kemunculan Demam Berdarah (DBD).
Ia juga meminta masyarakat untuk tidak panik, namun supaya lebih giat lagi dalam melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk, “Gejalanya itu biasanya beberapa diikuti sakit di bagian-bagian kaki sampai lutut, terus tiba-tiba lemes gak bisa jalan karena sakitnya itu, ada beberapa didahului demam dulu, tapi ada beberapa hanya nyeri-nyeri di lutut di sendi-sendi,” jelasnya.
Hendro juga menjelaskan bahwa Chikungunya disebabkan dari gigitan nyamuk Aedes albopictus sedang DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Lebih detail tentang Gejala penularan virus Chikungunya ini berikut Pak JITU.com sadur keterangan lengkapnya dari halodoc.com
Gejalanya chikungunya meliputi:
- Demam tinggi yang tiba-tiba (biasanya di atas 38,8 derajat Celsius).
- Nyeri sendi.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot.
- Radang sendi.
- Mata merah.
- Mual.
- Muntah.
- Ruam makulopapular (ditandai dengan area merah datar pada kulit yang ditutupi dengan tonjolan tinggi).
Dijelaskan juga bahwa Chikungunya bukan termasuk virus yang mematikan, Sebagian besar pasien pulih sepenuhnya dari infeksi, tetapi dalam beberapa kasus nyeri sendi dapat bertahan selama beberapa bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Kabar baiknya setelah seseorang pulih dari infeksi virus ini mereka akan kebal dari infeksi di masa depan. (*)