3 Kades Diduga Eksploitasi Lahan TKD Jadi Tambang Ilegal

Jember, Pak JITU.com – Sempat beredar video yang menyebutkan dugaan 3 Kepala Desa (Kades) dan camat lakukan penambangan pasir di lahan TKD (Tanah Kas Desa) pada pertengahan Oktober 2024.

 

Secara rinci disebutkan didalam video berdurasi 1 menit 5 detik dengan visual alat berat dan deretan truk pengangkut pasir itu, 3 Kades yang dimaksud adalah Kades Menampu, Kades Kepanjen dan Kades Mayangan. Camat Gumukmas disebutkan juga menjadi bagian dari dugaan eksploitasi lahan TKD menjadi tambang ilegal itu.

 

Berbekal informasi tersebut Pak JITU.com melakukan investigasi ke lokasi lahan TKD yang dimaksud dan ditemukan aktivitas penambangan masih berlangsung. Alat berat dan truk pengangkut pasir juga masih terlihat di lokasi.

 

“(Harga pasir) 200 per truk” kata Ali, seorang supir truk asal Kali Malang Puger yang sedang mengantri pasir dilokasi Jumat siang (25/10/24).

 

Lebih lanjut Ali menyebut bahwa pasir yang dia angkut biasanya ia kirim ke rumah-rumah yang sedang dibangun, namun ia mengaku tidak tahu pasti tentang status tanah tersebut adalah TKD apa bukan, “Katanya gitu (TKD ;red) tapi saya tidak tahu,” katanya.

BACA JUGA :   Mau Ditanya Hasil Lelang TKD Desa Gumukmas, Bendahara Menghilang

 

Sementara itu warga sekitar lahan yang menolak dipublikasi identitasnya menyebut aktivitas tambang pasir itu sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu. iapun mengeluh karena akibat sering dilewati truk pasir, jalan yang biasa dilewati truk pengangkut hasil tani warga itu kini menjadi rawan ambles.

 

Setelah mengambil dokumentasi lahan dan melakukan wawancara ke orang yang ditemui dilokasi, media ini mendatangi kantor Camat Gumukmas Nino Eka Putra, S.STP, M.Si., untuk mendapat konfirmasi tudingan bahwa ia terlibat dalam dugaan eksploitasi lahan TKD menjadi tambang pasir ilegal itu, namun staf Kecamatan menyebut Nino sedang ada rapat di Jember.

 

“Mohon maaf saya ada giat di Polres dan Pemkab mbak,” jawab Nino saat jurnalis ini coba konfirmasi melalui kontak pribadinya.

 

Sementara itu Kepala Desa Menampu H. Aan Rofi’i saat coba dikonfirmasi tidak berada di kantornya.

BACA JUGA :   Baru 3 Bulan Proyek Aspal 180 Juta Di Sukorambi Mrotol

 

“Saya sakit,” jawab Aan saat coba dikonfirmasi melalui pesan singkat.

 

Kepala Desa Mayangan H. Sunoto juga tidak berada di kantornya, Aliyah salah satu staf yang Pak JITU.com temui menyebut Sunoto juga sedang sakit.

 

Sukamit, Kepala Desa Kepanjen juga tidak didapati di kantornya. tidak pula dirumahnya, istri sukamit menyebut suaminya tidak ada dirumah.

 

Saat coba dikonfirmasi melalui kontak pribadinya Sukamit tidak menjawab.

 

Untuk mendapat kepastian dugaan terjadinya Eksploitasi lahan Tanah Kas Desa menjadi tambang ilegal ini, Pak JITU.com sedang dalam upaya mendapat konfirmasi dari dinas-dinas terkait. (Fitriana)

Komentar Facebook

Berita Lainnya:

BACA JUGA :   Gus Firjaun Angkat Suara Soal Polemik Insentif Guru Ngaji

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan