Grebek Suro Desa Tanjungsari, Kades Sabuktiyono Bak Raja & Ratu

Jember, Pak JITU.com – Pemerintah Desa Tanjungsari, Kecamatan Umbulsari selenggarakan festival Grebek Suro dengan tema Gebyar Kirab Budaya Desa minggu 28 Juli 2024, dengan diikuti warga setempat, simpatisan dan Mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa tersebut.

Festival yang diadakan setiap tahun ini berlangsung meriah, peserta terlihat antusias mengikuti tahap demi tahap rangkaian kegiatan.

Kepala Desa Tanjungsari Sabuktiyono, saat dikonfirmasi sesaat setelah kereta bak singgasana raja yang ditumpanginya bersama istri itu tiba dihalaman Kantor Desa menyebut, setiap RW (Rukun Warga) membawa gunungan hasil bumi yang di hias sedemikian rupa sebagai wujud dari rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah di desa yang dipimpinnya itu.

“Ada puluhan gunungan yang diarak, karena dari 12 RW, membuat gunungan minimal 1, bahkan ada yang membuat 3, dan kami melihat antusias masyarakat juga cukup tinggi mengikuti kirab yang menempuh jarak 4 kilo meter ini,” ungkap Bekti, panggilan akrab Sabuktiyono kepada Awak Media.

Sabuktiyono juga menjelaskan bahwa acara tersebut digelar juga dalam rangka melestarikan adat budaya Nusantara.

Desa dengan luas 4,25 km² atau 6,59% dari luas Kecamatan Umbulsari ini terdiri dari 2 padukuhan 12 RW (Rukun Warga) dan 28 RT (Rukun Tetangga), dengan populasi 5.485 jiwa terdiri dari 1.880 KK (Kepala Keluarga), berada di wilayah selatan Kabupaten Jember, dengan jarak 34 kilo meter ke pusat kota.

Anisa Dewi Yanti, Mahasiswa Universitas Islam Negeri KH. Achmad Sidiq Jember (UINKHAS Jember) mengaku senang bisa berpartisipasi dalam acara tahunan itu. Dengan mengenakan kostum burung merak, Anisa berharap kegiatan itu bisa lestari.

“Sangat berkesan sekali, harapannya bisa diteruskan,” ujarnya.

Sementara Camat Umbulsari Roni Avianto, kepada awak media menyampaikan apresiasinya atas antusiasme warga dalam memeriahkan giat tersebut, pihaknya menyebut, Muspika sangat mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti Kirab Budaya yang sedang berlangsung.

“Saya lihat seluruh desa di Umbulsari memiliki agenda tahunan Grebek Suro. 1 Muharram atau Bulan Suro dianggap masyarakat sebagai bulan yang baik untuk menggelar kegiatan. Menurut saya ini sangat baik sekali dan bisa menjadi contoh desa-desa yang lain,” kata Roni.

Ia juga berharap Kirab Budaya Grebek Suro yang diselenggarakan di hampir tiap Desa se Kecamatan Umbulsari itu ke depan bisa menjadi ikonik, apalagi menurutnya di Wilayah yang berada dibawah kepemimpinannya itu terdapat ragam budaya dan agama yang berbeda, yang masing-masing memiliki budayanya sendiri. (fit)