Pemandian Patemon Masih Jadi Idola, Ini Rahasianya

Jember, Pak JITU.com – Pemandian Patemon adalah tempat wisata kolam renang yang terletak di 2 Kilo Meter dari alun-alun Tanggul, tepatnya berada di wilayah Dusun Krajan II Desa Patemon Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember.

Pemandian yang berjarak 27 kilo meter dari pusat kota Jember ini konon adalah kolam pemandian tertua yang ada di Jember, belum diketahui pasti kapan awal mula kolam renang tersebut di resmikan, namun disebutkan kolam yang berada di antara hutan bambu itu di resmi ditangani dan dikembangkan Pemerintah Daerah Tanggul pada tahun 1954.

Salah satu keunggulan wisata Pemandian Patemon ini adalah airnya yang alami dari mata air yang menurut informasi yang didapat volume mata air tersebut mencapai 100 kubik perdetik. sehingga disebutkan air di kolam renang ini memiliki kesegaran yang tidak dimiliki oleh kolam-kolam renang lainnya.

Tidak hanya itu Pemandian ini identik dengan kisah mistis yang diantaranya menyebutkan air yang keluar dari kaki bukit itu memiliki khasiat penyembuhan segala macam penyakit bahkan pengasihan bagi pasangan suami istri, dan perjodohan bagi muda-mudi yang belum punya pasangan.

Semua khasiat air itu berkembang seiring dengan cerita mitos yang berkembang dimasyarakat yang disebutkan konon mata air Pemandian Patemon ini adalah mata air yang dijadikan tempat mandinya Dewi Rengganis, yang di tempat itu pula bertemunya Pangeran dari Makasar bernama Andi Sose dengan Dewi Rengganis.

BACA JUGA :   Rumah Penjual BBM Ludes Terbakar, Kades : Damkar Selalu Telat

Pertemuan Pangeran dan Dewi inilah juga yang disebutkan sebagai cikal bakal nama Patemon yang kemudian juga menjadi nama Desa dimana kolam tersebut berada. Patemon berasal dari kata bahasa daerah Madura yang berarti Tempat Bertemu atau Tempat Pertemuan.

Terlepas dari kisah mitos yang berkembang dimasyarakat, Patemon mulai ramai dikunjungi wisatawan yang umumnya adalah wisatawan domestik. Menjamurnya wisata serupa membuat pengelola harus berbenah agar Pemandian Patemon tetap diminati wisatawan.

Pantauan Pak JITU.com Selasa, 16 April 2024, Pengunjung cukup ramai, meski tidak se membludak seperti pada akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an yang membuat akses jalan menuju lokasi macet total.

Slamet selaku pengelola saat dikonfirmasi di ruangannya menyebutkan wisatawan yang datang tidak kurang dari 1000 orang per hari selama kurun waktu libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H ini.

“Antusias pengunjung untuk sekarang ini ya agak lumayan lah dari pada tahun tahun kemaren ada peningkatan,” ujar Slamet.

Pengelola wisata sempat mengalami masa sulit saat Covid-19 melanda beberapa tahun lalu, bahkan sebagian tempat wisata mengalami kebangkrutan dan harus tutup. Patemon menjadi salah satu tempat wisata yang mampu bertahan hingga usai masa pandemi. Namun demikian menurut slamet pembenahan harus dilakukan, agar Patemon tetap diminati ditengah bermunculannya wisata-wisata kolam renang serupa.

BACA JUGA :   Angka Kemiskinan Di Kabupaten Jember Naik menjadi 236,46 Ribu Jiwa

Selain penambahan fasilitas dan penataan, Kebersihan air, kolam dan area disebutkan slamet menjadi salah satu prioritas agar wisatawan yang datang betah dan berminat untuk kembali.

“Terutama itu dari kebersihan, terus menjaga kolam ini ya apa caranya supaya pengunjung ini kerasan, yang ke dua itu masalah kolam harus bersih,” kata Slamet.

“Kolam ini di kuras setiap hari,” imbuhnya untuk memastikan air di kolam selalu baik dan sehat dipakai oleh wisatawan.

Ditanya tentang harga tiket, Slamet menjelaskan untuk dewasa Rp. 7.500,- (Tujuh ribu lima ratus rupiah), sedang untuk anak-anak Rp. 5.000 (Lima ribu rupiah). Dengan membayar tiket dengan harga yang semurah itu pengunjung sudah bisa menikmati semua fasilitas yang ada di kolam Pemandian Patemon itu termasuk karaoke. (fit)

Komentar Facebook

Berita Lainnya:

BACA JUGA :   Uang Pensiunan 9 Karyawan PG Semboro Tanpa Kepastian

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan