Jember, Pak JITU.com – Pilkada Jember 2024 kian dinamis, Pilpres dan pileg sudah usai, bahkan tidak menarik lagi untuk dijadikan bahan pembicaraan. Saat ini publik Jember sedang hangat dengan isu Pilkada serentak 2024.
Delapan parpol yang masuk di parlemen diantaranya Gerindra, PDIP, PKB, Golkar, Nasdem, PPP, PKS dan PAN, hampir bisa dipastikan 8 parpol tersebut masing-masing sudah mulai memasang kuda-kuda untuk menghadapi Pilkada serentak 2024 mendatang.
Diantara materi pembahasan adalah koalisi sampai menelaah Bacabup (Bakal Calon Bupati) dan Bacawabup (Bakal Calon Wakil Bupati) Jember yang potensial.
Golkar Jember pun tak luput dari gonjang-ganjing Pilkada yang sedang diperbincangkan publik, seperti yang kita ketahui bahwa Golkar pada Pileg kemaren meraih 6 kursi DPRD Jember dengan perolehan 126.617 suara.
Menurut Nurdiansyah Rahman ketua Bapilu Golkar Jember, pihaknya sudah menemui beberapa tokoh untuk meminta nasehat dan masukan. Rabo (27/3/2024) prja berjambang yang akrab disapa Cak Nung itu menemui tokoh muda sukses yang sekaligus ketua PAN Jember, H. Abdus Salam. “Saya perlu berdiskusi panjang kali lebar dengan Cak Salam, sebab Cak Salam pernah mengalami dinamika Pilbup pada tahun 2019. Setelah kami telisik pada pemilu 2024, jika kita bicara nama ada 4 nama yang populer yaitu Hendy Siswanto sebagai incumbent, dr. Faida, Cak Salam dan Gus Fawaid. Mereka memiliki popularitas yang cukup tinggi,” ucap Cak Nung.
Lebih lanjut Cak Nung menjelaskan, bahwa situasi politik saat ini dinamis dan bisa di tebak arah pendulumnya. Namun 4 nama tersebut diatas memadati atmosfir politik di jember. “Ngobrol dengan Cak Salam asyik juga, Wawasannya cukup luas, ramah dan sangat menghargai siapapun. Bahkan di sela-sela kami ngobrol, sesekali kami guyon soal minta dia untuk maju di pilkada 2024. Cak salam hanya tersenyum, Kami juga sempat ngobrol dengan Ji Karim ketua DPD Golkar Jember via telpon. Dalam obrolan itu Ji Karim akan segera bertemu dengan cak salam di moment bulan puasa ini. Intinya sesama ketua parpol memang perlu ada komunikasi aktif, jika mungkin terbangun konsensus untuk kepentingan lebih luas,yaitu kesejahteraan rakyat di masa depan,” pungkasnya.