Disebut Kuasai 20 Ekor Sapi Bansos, Kades Sukorejo Sakit

Jember, Pak JITU.com – Nurul Huda Ketua Komite Investigasi Negara Republik Indonesia (KIN RI) Cabang Jember, kepada media ini mengaku mendapat aduan masyarakat tentang program bantuan sosial (Bansos) 20 ekor sapi.

Huda panggilan akrabnya, menyebut pernah mendatangi H. Abdul Rouf selaku ketua kelompok tani penerima Bansos tersebut di wilayah Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Jember, “atas keterangan pak H. Rouf proposal itu yang garap pihak desa, diambil ibu kades, cuma bu kades ngambil itu SK-nya, ijinnya kelompok tani yang Kemenkumham-nya itu, semuanya, apa RAB segala pengajuannya bu Kades, kelompok tani tidak dikasih tahu, itu atas keterangannya H. Rouf,” ungkapnya jumat (8/3/2024).

Lebih lanjut Huda menjelaskan bahwa kelompok tani penerima Bansos 20 ekor sapi betina itu bernama Kelompok Tani Gumuk Gading, “Sapi semua ditaruh di rumah bu Kades dikandang dirumahnya bu Kades, dan sapi itu sampai sekarang dikuasai bu Kades,” jelasnya.

“Keterangannya itu dari dana hibah dari Provinsi, keterangannya bu Kades kepada H. Rouf, itu katanya diajukan melalui partai PKB di Kabupaten Kediri,” sambungnya.

H. Rouf disebutkan Huda mengaku diberi uang oleh Kepala Desa (Kades) Sukorejo Luluk Novita sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) pada sekitar bulan oktober tahun 2023, “katanya, ‘rejeki sampean pak haji kenek gawe tuku rokok’ (rejeki anda pak haji bisa buat beli rokok ;red), cuma pak haji diam saja, ya diambil, kalau sekiranya uang itu masalah ada urusan sama sapi, sama pak H. Rouf mau dikembalikan,” beber Huda.

BACA JUGA :   Ketua AKD Jember Tidur, Para Kades Yang Merasa Tertipu BK-Desa Senilai Rp 500 Juta Pasrah

Huda juga mengaku bahwa ia diminta diberi kuasa oleh H. Rouf selaku Ketua Kelompok Tani Gumuk Gading, dan disebutkan juga itu juga atas permintaan semua agar 20 ekor sapi Bansos tersebut tetap berada dalam penguasaan mereka sesuai program, “Karena itu bukan program kades, program kelompok tani,” tegas Huda.

“Waktu serah terima sapi itu, atas keterangan H. Rouf, H. Rouf itu datang sapi hanya disuruh tanda tangan habis itu suruh pulang, dan sapi itu diturunkan dan ditaruh di kandangnya bu Kades,” imbuh Huda.

Kades Sukorejo Luluk Novita disebutkan Huda sudah pernah ia temui terkait permasalahan tersebut, menurutnya Luluk berdalih penguasaan tersebut karena semua ia yang mengurus dan telah mengeluarkan biaya banyak untuk membayar juru rawat serta biaya perawatan sapi-sapi tersebut.

Sementara itu H. Abdul Rouf, Ketua Kelompok Tani Gumuk Gading selaku penerima Bansos sapi tersebut, meski sempat menolak saat dikonfirmasi Pak JITU.com rabu (13/3/2024), menjelaskan bahwa antara pihaknya dengan Kades Luluk baik-baik saja.

BACA JUGA :   Pemdes Gumukmas Lelang TKD, Camat Tidak Diundang, Emang Boleh?

Rouf menyebut tidak ada permasalahan terkait Bansos tersebut baik dari pihak Dinas Peternakan maupun yang dari Singosari (kediri), ia menyebut kalau Huda hanya bikin ulah dan cari-cari masalah, bahkan ia mengancam akan melaporkan Huda atas dugaan pencemaran nama baiknya bila berulah lagi.

Pria paruh baya itu sempat menyambungkan wartawan media ini dengan Luluk melalui sambungan telepon, dan Luluk meminta agar ditemui di Kantor Desa Sukorejo tempat ia bekerja, namun ia menyebut masih akan mengikuti rapat terlebih dahulu di kantor Kecamatan Bangsalsari.

Sesuai permintaan upaya konfirmasi kepada Luluk di Kantor Desa Sukorejo dilakukan hari itu juga, namun hingga siang Kades berkacamata itu tidak kunjung kembali ke kantornya, saat ditanya keberadaannya melalui pesan singkat, Luluk tidak membalas.

Jumat (16/3/2024) Pak JITU.com lakukan upaya konfirmasi lagi, namun Luluk tidak berada dikantornya, di kursi ruang kerjanya hanya terlihat tumpukan map permohonan PTSL berwarna pink. Muhammad Subur Abadi yang menemuinya wartawan media ini menyebutkan Luluk sedang sakit dan sudah dua hari tidak masuk kantor. (fit)

Komentar Facebook

Berita Lainnya:

BACA JUGA :   Siap Transaksi 20 Juta, Aksi Dugaan Pemerasan & Intimidasi Di Desa Gelang

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan