Saksi PAN Diusir Dari Rekapitulasi KPU Jember

TONTON DI YOUTUBE KLIK DISINI

Jember, Pak JITU.com – Penolakan terhadap hasil hitung ulang di PPK (Panitia Penyelenggara Kecamatan) Sumberbaru oleh saksi Partai Amanat Nasional (PAN) berlanjut hingga ke gedung rekapitulasi suara KPU Jember di Hotel Aston Jember.

Pasalnya hasil hitung ulang di PPK Sumberbaru itu disebutkan tidak dihadiri oleh saksi PAN, sehingga terjadi penyusutan perolehan suara Caleg DPR RI dari PAN H. Abdus Salam, yang awalnya sebanyak 10.280 suara, menjadi 4.760 suara, menyusut sebanyak 5.520 suara.

Rapat pleno yang baru berjalan beberapa menit pada rabu malam (6/3/24) langsung mendapat protes dari saksi PAN. Akibat protes itu Prastiono selaku saksi dari PAN sempat dikeluarkan paksa dari ruang rapat oleh petugas, sebelum akhirnya diizinkan kembali masuk ke ruang rekapitulasi.

“Saya saksi mandat, kok dikeluarkan, saya hanya minta keadilan dari Bawaslu dan KPU,” teriak Prastiono saat berada tangga pintu masuk hotel tempat rekapitulasi.

Prastiono yang sempat diijinkan masuk kembali untuk mengikuti rapat pleno itu, tidak berselang lama justru keluar dan berorasi didepan para wartawan.

“Saya perlu informasikan keseluruhan Indonesia Raya, dibalik pintu kecil itu yang berisi orang-orang yang pintar, tapi ternyata mereka semua tidak bisa menyelesaikan pemilihan umum di Kabupaten Jember dengan benar dan tuntas,” ucap Prastiono dengan nada kecewa, seraya menunjuk kearah pintu tempat rekapitulasi suara sedang berlangsung.

“ada temuan banyak temuan, kami, saya wakil dari Partai Amanat Nasional Kabupaten Jember, saya punya legalitas, saya punya legitimasi, saya punya mandat yang sah, minta bicara saja saya tidak boleh,” lanjutnya.

BACA JUGA :   Try Sandi Ujian Berat Bagi Kehormatan BK DPRD Jember

Prastiono juga menyebut akibat dari meminta haknya berbicara itu, ia dikeluarkan dengan paksa, “Saya disuruh tertib, saya tertib, disuruh tidak berdiri, saya tidak berdiri, disuruh berhenti ngomong saya berhenti ngomong, tapi ketua KPU ternyata ngomong terus dan meneruskan hal-hal yang seharusnya tidak diteruskan,” ungkapnya masih dengan nada penuh kekecewaan.

“Karena jelas tidak legitimasi, kalau boleh semua orang Indonesia mengetahui, bagaimana kejadian pemilihan umum di Sumberbaru, Kecamatan Sumberbaru?,” tegasnya.

Lebih lanjut Prastiono meminta tolong kepada wartawan yang sedang siaga di depan hotel tempat rekapitulasi suara KPU Jember itu untuk menelisik kejadian yang ia sebut luar biasa yang terjadi di wilayah Kecamatan Sumberbaru.

Ia juga menyebut KPU Jember dan Bawaslu Jember tidak bisa menjadi panitia yang baik bagi peserta pemilu 2024 di Kabupaten Jember.

“Mau bukti, kami punya bukti seabrek, kami punya data seabrek, tapi kami punya data tolong konfirmasi ke Ketua KPU, tolong konfirmasi ke Ketua Bawaslu, bahwasanya tuduhan kami itu benar, kalau mereka merasa benar atas tuduhan kami, kami yang salah, maka kami siap meminta maaf,” tukasnya.

Tidak hanya Prastiono, orasi juga dilakukan oleh Jumadi, Caleg dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang beberapa waktu yang lalu sempat viral mengamuk di Kecamatan Ajung, karena 15 suara yang diperolehnya hilang di C Hasil yang dia dapat dari saksi.

BACA JUGA :   INSENTIF GURU NGAJI SUDAH CAIR, BATAS AKHIR MINGGU KE 4 DESEMBER

Jumadi membuka orasinya dengan mempertegas kapasitasnya bersuara sebagai warga Jember yang butuh pemilu Jujur dan Adil.

“Saya datang sebagai warga Jember, sangat prihatin dengan pemilu di Kabupaten Jember, yang sangat kacau dan amburadul, Bawaslu dan KPU harus bertindak adil, kalau menang katakan menang, kalau kalah, katakan kalah, ” teriak Jumadi.

Orator lainnya, Rully Efendi aktivis asal Tanggul, yang juga adalah pelapor dugaan kecurangan pemilu di kecamatan Sumberbaru menyebutkan, kecurangan di Sumberbaru, dilakukan oleh para penyelenggara pemilu, menurutnya ada otak yang bermain, dan Rully mendesak Polisi untuk menangkap pelaku kecurangan itu saat itu juga.

“Kecurangan dengan manipulasi data di Sumberbaru, saya yakin ada pelakunya, polisi harus menangkap pelakunya malam ini juga, saya yakin pelakunya saat ini ada di dalam ikut rapat pleno,” tegasnya.

Selain melakukan orasi, Prastiono dengan diikut oleh puluhan simpatisan PAN meminta, agar ketua KPU dan Bawaslu Jember, keluar dari ruang rapat Pleno dan memberikan penjelasan kepada wartawan dan masyarakat.

“Monggo ketua Bawaslu dan ketua KPU, kami minta untuk keluar dan menemui kami, dan menjelaskan kekacauan di kecamatan Sumberbaru, kalau data kami yang salah, kami siap menerima, monggo adu data dengan kami, ” jelas Prastiono.

Sampai berita ini ditulis, Ketua KPU dan Bawaslu Jember belum dapat dikonfirmasi karena proses rapat Pleno sedang berlangsung. (Ma/Md)

Komentar Facebook
BACA JUGA :   Oknum Kades Di Jember Diduga Patok Tarif Pembuatan AJB & Sertifikat Tanah

Berita Lainnya:

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan