Ditolak Anak Kandung, Ibu Terlantar Di Jember Di Jemput Saudara Dari Liposos

Jember, Pak JITU.com – Nenek 75 tahun yang sempat di evakuasi ke UPTD Liposos (Unit Pelaksana Teknis Saerah Lingkungan Pondok Sosial) karena anaknya menolak untuk merawat, akhirnya dijemput oleh saudara-saudaranya yang berada di Dusun Krajan, Desa Tugusari Kecamatan Bangsalsari.

 

Informasi penjemputan Hj. Siti Hatijah tersebut disampaikan oleh Kepala UPTD Liposos Kabupaten Jember, Roni Efendi S.STP kepada wartawan Pak JITU.com rabu (7/2).

 

Baca berita sebelumnya : Durhaka, 2 Anak Dijember Telantarkan Ibu Kandungnya 

Terungkap, Tak Dapat Warisan Jadi Alasan Anak Telantarkan Ibu Di Jember 

 

Informasi tersebut dibenarkan oleh Hermanto salah satu perangkat Desa yang ikut menjemput hari itu, “ya benar, saudara-saudaranya yang menjemput,” katanya.

 

Ditanya apakah salah satu dari kedua anaknya ikut menjemput, Hermanto mengatakan tidak ada, ia juga menjelaskan kalau penjemputan itu atas inisiatif saudara-saudara Hatijah, “bukan anaknya tapi saudara-saudaranya, saya yang mengantar,” jelasnya.

BACA JUGA :   Polres Jember Dukung Program PIN Polio Melalui Bhabinkamtibmas Setempat

 

Sementara itu Hamidah, adik dari Hatijah saat dikonfirmasi dikediamannya saat menunggu kedatangan saudaranya itu menuturkan bahwa ia bersaudara sepakat akan merawat Hatijah bersama-sama, “Nanti akan ditempatkan dirumah itu,” ungkapnya sambil menunjuk bangunan yang akan ditempati oleh Hatijah.

Rumah yang akan ditempati Hj. Siti Hatijah

Sedang Rifa’i, anak ke 2 Hatijah yang sempat menolak merawat saat pihak Liposos bersama unsur pemangku wilayah di Kecamatan Bangsalsari mengantar Hatijah kerumahnya diwilayah Dusun Krajan, Desa Sukorejo. Menuturkan sejak dari kecil ia tidak mendapat kasih sayang dari ibunya tersebut, “Ya baru-baru sekarang ini (yang bertemu ;red),” katanya.

Rifa’i saat dikonfirmasi dirumahnya, di Dusun Krajan, Desa Sukorejo

Ia juga mengaku saat ini susah tidak bekerja, kondisi kesehataannya sudah tidak maksimal, dan ia sendiri menumpang hidup pada anaknya, “anak yang menghidupi saya,” imbuhnya.

BACA JUGA :   Masyarakat Dan KRPH Sumberkelopo Bangun Jembatan Penghubung Antar Desa

 

“Ya gak punya rasa iba sama sekali, mulai dari dulu sudah tidak kumpul dengan ibu itu, cuma tau kalau masih punya ibu, gitu saja,” pungkasnya.

Rifa’i (kiri), Evi Nanda Sari (kanan)

Hal senada diakui Evi Nanda Sari Putri Rifa’i (Cucu Hatijah), ia mengaku baru bertemu dua kali selama hidupnya. (fan)

Komentar Facebook

Berita Lainnya:

BACA JUGA :   Pemdes Tugusari Gelar Rakor Dengan Pendamping PKH

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan