Video Penurunan Baliho Caleg Di Kencong Adalah Buntut Dari Berita Perselingkuhan Di Jember

Jember, Pak JITU.com – Viral sebuah video dimedia sosial dan melalui pesan berantai WhatsApp sekelompok orang yang diduga melakukan penurunan dan pengrusakan terhadap baner/baliho salah satu Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Jember.

 

Setidaknya ada 6 video dengan durasi antara 18 detik sampai 30 detik, yang sampai keredaksi Pak JITU.com pada rabu 25 Oktober 2023 pukul 10:42 wib, dimana didalam video tersebut terlihat sekitar 6 sampai 7 orang sedang terlihat marah-marah didepan baner salah satu Caleg yang sedang berkontestasi dalam pemilu 2024 mendatang.

 

“ayolah turunkan saja, turunkan saja gambar ini,” ujar seorang berbaju biru dalam video viral itu, yang redaksi terjemahkan dari bahasa daerah madura.

 

“tidak terbukti ini, selingkuh ini, cuman dibikin koran, dimintain uang 100 juta,” imbuh orang yang kemudian diketahui bernama Agus Jagal itu, seraya menepuk-nepuk koran yang berada ditangannya dengan nada emosional.

 

Seorang diantaranya yang berbaju kotak-kotak hitam putih turut mengatakan dalam video lainnya kepada rekan-rekannya agar menurunkan baner yang berada dibelakangnya, “buang semua baner-baner Khoirul Fatoni ini, ini tidak layak sebagai calon,” ucap orang yang kemudian diketahui bernama Jamik itu, yang juga redaksi terjemahkan dari bahasa daerah madura.

 

Beredarnya video itupun kemudian berbuntut pada pelaporan ke Polres Jember (25/10/23), oleh Khurul Fatoni, sebagai pemilik baner yang telah diduga dirusak oleh Agus Jagal dan Jamik CS itu.

 

“Keduanya mengerahkan sebanyak enam hingga tujuh orang untuk merusak banner saya yang terpasang di Desa Ngampelrejo Kecamatan Jombang Jember, ada sebanyak enam banner yang telah dirusak,” ujar Toni, panggilan akrab Khurul Fatoni, saat dikonfirmasi awak media sesaat setelah melakukan pelaporan seperti dikutip dari tribunjember.com.

BACA JUGA :   Dikeluhkan Masyarakat Polres Jember Razia Balap Liar

 

Media inipun mencoba mencari tahu dan menghubungi sekelompok orang yang dilaporkan Toni tersebut guna konfirmasi, dan pada sabtu (28/10/2023), Pak JITU.com berhasil bertemu dengan Agus Jagal dan Jamik disalah satu warung kopi diwilayah Jombang, Kecamatan Kencong, Jember.

Agus Jagal (kiri) & Jamik (kanan) ketika dikonfirmasi Pak JITU.com
Agus Jagal (kiri) & Jamik (kanan) ketika dikonfirmasi Pak JITU.com

“Awalnya dari saudara saya itu, tertangkap katanya di (salah-satu ;red) hotel Jember, akhirnya saudara saya ini dipanggil kekantor dijember katanya ya, akhirnya saudara saya ini dimintai uang 100 juta (rupiah ;red) terkait masalah kena dihotel,” kata Agus mencoba meruntut kronologi darimana kejadian video viral itu bermula.

 

“Terus saudara saya, (saya ;red) tanya, kamu apa melakukan perselingkuhan? enggak (jawab saudara agus ;red),” imbuhnya.

 

Setelah berembuk Agus menjelaskan berusaha menemui Toni, karena menurutnya ia kenal dekat, “saya dengan kakak ini (Jamik ;red) memberanikan diri untuk merunding,” ungkapnya.

 

“saya dan Toni itu baik sebenarnya, kenapa saya ngomong baik, karena Toni ini ada apa-apa, masalah umpama di drop orang terkait dia meras orang mungkin, dia pasti telpon kami,” imbuh Agus dengan mimik serius.

 

Agus melanjutkan bahwa ia adalah praktisi dari kejadian-kejadian sejenis isu yang sedang santer dimasyarakat Jember ini, dia mengaku sering kali diajak Toni untuk menggerebek orang di hotel, untuk kemudian dilakukan pemerasan.

 

“Siap saya, saya siap dengan segala apa yang saya katakan, yang penting apa yang saya katakan saya tidak buat-buat,” ujar Agus, saat media ini coba paparkan tentang konsekwensi hukum dengan apa yang sudah dia lontarkan, namun Agus justru meminta untuk tidak mensensor keterangannya yang terkait dengan penyebutan nama dan pengakuan bahwa dirinya adalah praktisi.

BACA JUGA :   HS Oknum DPRD Provinsi Jatim Disebut Sebagai Salah Satu Pemilik Lahan Sengketa Di Lengkong

 

Hal senada disampaikan oleh Jamik, ketika ia juga menceritakan bahwa dirinya juga adalah orang Toni ketika melakukan upaya-upaya pemerasan kepada para korban penggerebekan semisal kasus yang kemudian membawa mereka kepada masalah yang saat ini sedang bergulir.

 

“karena disana itu turun dari angka 100 juta (rupiah ;red), menjadi Rp 25 juta, akhirnya daripada ribut meskipun tidak melakukan si Riyan itu, apa yang dituduhkan kepada dek (adik ;re) Riyan itu, dek Riyan itu takutnya itu korannya disebar didaerahnya, sehingga akhirnya lebih baik korban uang, akhirnya naiklah ke nominal Rp 10 juta,” ujar Jamik, seraya menjelaskan bahwa ialah yang berusaha mengkondisikan agar berita tersebut tidak diterbitkan, apalagi menurutnya antara mereka saling mengenal satu sama lain.

 

Jamik juga menjelakan bahwa kejadian dalam video yang viral itu karena ia dan Agus CS, merasa kecewa dan tidak dihargai, upaya lobby mereka atas dasar saling mengenal itu tidak dianggap, sehingga berita tentang perselingkuhan itu tetap diterbitkan dan disebar diwilayah rumah Riyan.

 

Tidak berbeda dengan Agus, Jamik juga menolak meralat ucapannya dan mengaku sudah siap dengan semua konsekwensi hukum atas apa yang sudah ia utarakan itu. (red)

BACA JUGA :   Partai PBB Jember Gencar Gelar Bazar Beras Murah

 

Video terkait : DILAPORKAN VIDEO VIRAL DUGAAN PENGRUSAKAN BANER, INI JAWABAN MEREKA

Komentar Facebook

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan