Dugaan Markup Proyek Irigasi Dana Desa Di Balung Kidul, Kesra : “Saya tidak tau”

Jember, Pak JITU.com – Proyek irigasi di Desa Balung Kidul, Kecamatan Balung, Jember, yang bersumber dari Dana Desa (DD) sebesar Rp 176.000.000,-, diduga menyalahi Rencana Anggara Biaya (RAB) yang sudah ditetapkan.

 

Dugaan tersebut dikuatkan dengan beredarnya Catatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek itu melalui pesan WhatsApp yang sampai kepada wartawan pada selasa (26/9/23).

Meski belum ditandatangani dan tidak dikonfirmasi oleh Ponidi, selaku Kesra (Kesejahteraan Rakyat) Desa Balung Kidul, namun terdapat kesesuaian catatan antara RAB tersebut dengan Papan Proyek dan Prasasti yang awak media dapatkan dilokasi pengerjaan (27/9/23).

“Nanti sampean tanya ke Pak PJ (Pengganti Jabatan ;red) saja soal itunya, karena saya dilarang memberikan keterangan oleh Pak PJ,” ucap Ponidi setelah awak media temui dirumahnya kamis (28/9/23).

 

“saya tidak tahu pak, saya hanya diperintah membuat LPJ saja, sampean tanya Pak Atem saja, beliau yang garap semua,” imbuhnya.

 

Namun sampai saat berita ini dibuat, Atem orang yang dimaksud oleh Ponidi sebagai orang yang mengerjakan proyek tersebut belum dapat media ini awak media temui, begitu pula dengan PJ yang disebutkan Ponidi melarangnya memberikan keterangan.

BACA JUGA :   Ketua Apdesi Jember Meradang, Beredar Rumor Sabotase Kegiatan LSN Di Desa

 

Dugaan terjadinya markup anggaran biaya pada pekerjaan proyek irigasi di Desa Balung Kidul ini, selain material yang disinyalir menyalahi standar pengerjaan proyek juga dikuatkan oleh pengakuan para pekerja dilokasi, dimana gaji yang mereka terima tidak sesuai dengan RAB yang beredar.

 

Sutam Efendi, Kepala Tukang yang wartawan temui dirumahnya (27/9/23), mengaku dibayar Rp 350.000,- per minggu, sedang di RAB Sutam tercatat bergaji Rp 120.000,- per hari

“ya betul memang,” ucap sutam, dengan ekspresi khawatir saat menjawab tanya wartawan tentang kebenaran gajinya Rp 350.000,- per minggu

 

“Tukang itu 90 (ribu ;red) pekerja 75 (ribu ;red),” imbuh Sutam.

 

Hal senada disampaikan Rohim selaku tukang menyebutkan ia dibayar Rp 90.000,- per hari, sedang di RAB tercatat gaji tukang Rp 110.000,-, ia juga menyebutkan kalau pekerja dibayar Rp 75.000,- per hari, padahal di RAB tercatat Rp 90.000,- per hari.

BACA JUGA :   PPK & PPS Di Jember Dilaporkan, KPU & Bawaslu Jember Masih Penelusuran

“90 (ribu ;red) kalau peladen (pekerja ;red) 75 (ribu ;red),” ucap Rohim saat ditemui dilokasi proyek (27/9/23).

 

Saat ditanya dimana alamat tinggalnya, Rohim mengaku sebagai warga Jambe Arum, “Campur-campur ada yang Curah Lele, ada yang Balung Tutul,” jelas Rohim. (Fan)

 

Komentar Facebook

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan