Jember, Pak JITU.com – Muhammad Abror Hakiki pemilik akun facebook Sibonar yang pada 5 September lalu mengeluhkan pelayanan di Puskesmas Tanggul, senin sore (11/9/23) akhirnya dapat awak media temui diarea alun-alun Tanggul.
Dalam postingan disebuah grup facebook Abror mempertanyakan ketersediaan obat di Puskesmas Tanggul, pasalnya pasien yang kemudian diakuinya sebagai keluarganya itu harus membeli 6 jenis obat ke apotik, padahal menurutnya sudah ikut program J-Keren.
“Namanya orang sakit, minta rujuk ke Puskemas Tanggul, sudahlah ditaruh disana, nah terus setelah itu dikasih resep obat dan disuruh nebus ke apotik,” ungkap Abror menceritakan kronologi keluhan penebusan resep obat yang ia posting.
“nah dari sanapun saya tanya, disini tidak ada obat sama sekali tah? kok kita disuruh nebus? sampai infusnya saja kita disuruh nebus kok,” imbuhnya.
“ada 6 obat, (yang tertulis diresep ;red) itu saya habis 110 (ribu ;red),” lanjut Abror sambil melihat daftar resep yang ada di handphonenya, dengan menyebutkan nama salah satu apotik di daerah Tanggul tempat dimana dia menebus resep obat tersebut.
Lebih lanjut Abror menuturkan bahwa tidak hanya harus tebus obat diapotik saja tapi oknum Puskesmas Tanggul juga meminta biaya uang makan setelah pasien dinyatakan sembuh dan boleh pulang.
“setelah sembuh kita mau pulang, saya juga yang ngurusi itu semua, terus masih dimintai uang makan katanya 120 (ribu ;red), buat apa gitu loh, emang dipuskesmas gak ada sama sekali apa gimana gitu?,” jelasnya.
“saya tanya, ‘mbak ini buat apa mbak kok ditarik 120?’ katanya uang makan, Loo kok langalai hotel ae loh (menyerupai hotel ;red),” imbuhnya.
Abror juga menuturkan bahwa biaya sebesar Rp 120 ribu yang harus dia bayar kepihak Puskemas Tanggul itu untuk biaya perawatan pasien selama 2 hari, “dua hari loh padahal,” ungkapnya.
“berarti program pemerintah yang untuk J-Keren itu untuk apa gitu?,” pungkasnya. (fit/fan)
Video Terkait :