Mencari Jejak Pupuk Subsidi – Bagian 6 – Menagih Janji Bupati Jember

 

Opini Publik : Menagih Janji Bupati Jember Untuk Mengembalikan Hak Petani
Oleh : Muhammad Yunus

 

“Yang kedua, tentang petani, tentang GTT PTT, apa yang terjadi sekarang petani-petani kita, petani-petani kita dijember saat ini bingung pupuk, kalau ada pupuk, pupuknya mahal, begitu panen harganya murah, pemerintah daerah harus hadir disana, ini tanggung jawab mereka, tanggung jawab pemerintah daerah,” begitulah kurang lebihnya kalimat yang diucapkan dengan menggebu-gebu oleh Bupati Jember Hendy Siswanto ketika saat masa kampanye, dalam sebuah video yang beberapa waktu yang lalu viral dimedia sosial.

Dalam video itu, Hendy juga menjelaskan bahwa tugas pokok petani adalah membuat panen yang bagus dan hasil produksi yang bagus sedangkan untuk urusan penjualan menurut hendy adalah urusan pemerintah untuk membantu petani.

masih dengan menggebu-gebu Hendy juga menjelaskan bahwa semua petani jember sedang jatuh, masih menurutnya, jatuhnya petani Jember itu sampai membuat tidak satupun petani yang bisa tersenyum saat itu.

“Dan Kami ingin mengembalikan hak petani,” sergah hendy sambil mengangkat dada dan mengayunkan tangannya kedepan.

Belum diketahui pasti dalam acara apa Bupati Hendy mengucapkan Kalimat tersebut, apakah acara debat Pilkada Jember yang diadakan oleh Bawaslu Kabupaten Jember dan ditayangkan live oleh salah satu stasiun TV lokal, 2 tahun yang lalu, atau acara lainnya?

Yang jelas, kalimat tersebut diucapkan oleh Bupati Hendy disebuah mimbar, dalam forum resmi yang disaksikan publik Jember pada 19 September 2020 seperti tertulis pada baner yang berada dibelakangnya (video dimaksud bisa disaksikan di bagian akhir artikel ini).

BACA JUGA :   Mencari Jejak Pupuk Subsidi - Bagian 1

Artinya, kalimat tersebut disampaikan bukan dengan tidak sadar, ‘ngelantur’ atau ‘meracau’, atau kalau kata orang jember ‘Nyacam tak ron-karon’, kalimat itu tentu diucapkan Hendy dengan berdasarkan data.

Artinya lagi, saya asumsikan Bupati Jember Hendy Siswanto, tahu betul permasalahan petani dan pupuk subsidi itu sejak sebelum dia menjabat sebagai Bupati Jember.

Pertanyaannya, apa yang sudah dilakukannya selama 2 tahun ini? padahal dia saat ini adalah ‘man of the man’ di Jember, bukan hanya sekedar aktor rekayasa film korea berjudul ‘The Gangster The Cob The Devil’.

BACA JUGA :
Mencari Jejak Pupuk Subsidi – Bagian 1

Mencari Jejak Pupuk Subsidi – Bagian 2

Mencari Jejak Pupuk Subsidi – Bagian 3

Mencari Jejak Pupuk Subsidi – Bagian 4

Mencari Jejak Pupuk Subsidi – Bagian 5

Hendy Siswanto adalah orang nomer satu di Jember, bahasa kasarnya, tinggal acungkan telunjuk “Selesaikan masalah pupuk subsidi ini, gak selesai, kalian semua saya pecat!,” maka bawahannya akan kalang kabut, Bupati gitu loh.

Tapi sepertinya ‘yang saya tau’ Woles-woles saja tuh si Pak Ti (panggilan singkat orang jember untuk menyebut Bapak Bupati).

Lalu kita bertanya-tanya lagi, “Kenapa sekelas Pak Ti saja tak mampu menyelesaikan permasalahan ini?” padahal seperti saya utarakan sebelumnya, Pak Ti tinggal acungkan telunjuk.

Patut lah kita menduga, masalah pupuk subsidi ini bukan sekedar permasalahan petani yang biasa pegang arit dan cangkul saja, atau sesepele dugaan penggelapan yang dilakukan oleh oknum-oknum kios pupuk subsidi dan dugaan konspirasinya dengan oknum PPL atau mungkin juga oknum distributor.

‘Mungkin’ ada raksasa-raksasa, atau saya biasa menyebutnya ‘gajah’ yang siap menabrak atau menginjak Pak Ti kalau berani macam-macam dengan lahan subur tempat mereka makan, jadi bisa kita duga Pak Ti milih main mata saja, selain bisa selamat juga bisa ikut sekalian makan.

BACA JUGA :   Diduga Kesal - Warga Demo Mancing Dijalan Berlubang

Kalau dugaannya benar demikian, ya mungkin masyarakat jember perlu berbesar hati.

Mungkin baiknya menyederhanakan pola pikir saja, bahwa Pak Ti itu urusannya banyak, bukan hanya untuk ngurus pupuk subsidi saja, tapi juga 2.581.486 jiwa masyarakat Jember, yang 232,73 ribu jiwa diantaranya adalah masyarakat miskin yang tersebar diwilayah seluas 3.306,689 kilo meter persegi ini.

Jadi, ‘mungkin’ masalah petani dan pupuk subsidi menurut Pak Ti belum bisa masuk skala prioritas, ‘Tak penting’ kalau kata orang Jember-an, meskipun Pak Ti sudah terlanjur menggebu-gebu berjanji mau mengembalikan hak-hak petani saat kampanye, tapi ya sudahlah, anggap saja Pak Ti waktu itu hanya tau data, belum tau dugaan adanya ‘raksasa’ dan ‘gajah’ yang siap menabrak dan menginjaknya, atau mungkin memang sengaja pilih main mata saja, cling.

Pak Ni (sebutan singkat untuk Bapak Petani), harus menerima itu, kalau tidak terima, dan menurut para Pak Ni masalah mereka harus menjadi prioritas, pilihan terbaiknya menurut saya cuma satu, Pak Ni yang harus berubah menjadi raksasa dan gajahnya, jadi Pak Ni bisa main mata dengan Pak Ti, kalau itu bisa benar terjadi, ceritanya pasti tidak lagi seperti film korea, tapi seperti film Ultraman atau Power Rangers, ‘Berubah’.

Video Terkait :

Punya ide atau gagasan tentang isu yang sedang berkembang silahkan kirimkan tulisan anda ke redaksi Pak JITU.com.

Catatan : Tulisan yang dikirim dan dipublikasikan di kategori Opini Publik Pak JITU.com menjadi tanggung jawab penuh penulis

Komentar Facebook
BACA JUGA :   Mencari Jejak Pupuk Subsidi - Bagian 2

Berita Lainnya:

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan