Dituduh Penculik Anak – Beruntung Amsa Tidak Dihakimi Masa

Jember, Pak JITU.com – Isu penculikan anak diwilayah Provinsi Jawa Timur khususnya didaerah Kabupaten Jember, benar-benar meresahkan para orang tua, merebaknya isu penculikan anak membuat juga banyak masyarakat menjadi berlebihan dalam menjaga lingkungannya.

Prilaku berlebihan dalam menjaga lingkungan ini juga yang membuat Amsa, seorang nenek berusia 60 tahun warga Dusun Gambiran, Desa Curahkalong, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, harus mengalami perlakuan yang tidak baik dari salah seorang warga Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, pada senin 30 januari 2023.



Menurut Amsa, saat dia sedang menjajakan jualan parfum bibit dan kemenyan, dia dipanggil oleh seseorang yang kemudian diketahui bernama Baihaqi dengan nada keras lalu mengintrogasinya.

“Bu bu.. sini, kamu orang mana? mau ngapain? kamu disini?,” Kisah Amsa menirukan pertanyaan Baihaqi yang sedang mengintrogasinya, saat Pak JITU.com temui dirumahnya (4/2/23).



Amsa, yang kesehariannya adalah pedagang rujak timun dan mie rebus ini, juga mengaku sebelum kemudian diperbolehkan pulang, dia sempat dimintai KTP dan ditahan.

BACA JUGA :   Panitia Masjid Al-baitul Amin Berharap Bupati Jember Membantu

“Mana KTP nya, sini lihat, kamu pulang saja dulu, nanti KTP nya diambil dengan mengajak perangkat desa, kalau kamu benar-benar warga sana,” imbuh Amsa masih menirukan pertanyaan Baihaqi, yang menurut Amsa diucapkan dengan nada tinggi.

Tidak selesai sampai disitu, ternyata foto Amsa sudah diviralkan oleh Baihaqi sebagai orang yang diduga sebagai pelaku penculikan anak melalui aplikasi pesan singkat.

“Saya gak tau pak, kalau saya sudah diviralkan, ya khawatir saya pak, kan saya orang perjalanan (biasa menjajagan dagangan keliling ;red), kalau ditangkap orang dijalan bagaimana?” keluh Amsa dengan wajah khawatir.

Lebih lanjut Amsa menceritakan kalau dia dengan ditemani kepala dusun didesanya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sukorambi keesokan harinya (31/1/23).



“Lalu kami dipertemukan di Polsek, dan sudah tidak ada apa-apa, damai, intinya sudah selesai,” tuturnya.

Penuturan Amsa tersebut dikuatkan setelah kemudian beredar juga video viral diplatfom kreator video, dimana Amsa terlihat berada di Polsek Sukorambi, berjejer dengan polisi, kepala dusun, Baihaqi (penyebar berita Amsa penculik anak) dan beberapa orang lainnya.

BACA JUGA :   Real Count KPU : Anies 41,27%, Prabowo 41,06%, Ganjar 17,67% Di DKI Jakarta

Dalam video tersebut orang yang menyebutkan diri sebagai Baihaqi sebagai penyebar berita membuat klarifikasi dan permohonan maaf atas tersebarnya berita tidak benar yang dia buat.

“Saya yang bersalah, semua yang saya kirim diMedsos dan grup juga, itu tidak benar, saya minta maaf, Bu Amsa ini benar-benar penjual minyak (parfum), bukan pelaku penculikan anak,” tandas Baihaqi dalam video tersebut. (md)

Video Terkait :

Komentar Facebook

Berita Lainnya:

BACA JUGA :   Kemah Moderasi Pertama & Terbesar DiJember Siap Digelar

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan