Disomasi Warga Karena Kirim Banjir – Perkebunan Tugusari Tidak Merespone

Jember, Pak JITU.com – Beredarnya video seorang pengendara motor yang terpeleset dan terjun bebas kejurang sedalam ±15 meter (22/1/23), dan menyebabkan Bahrawi, sipengendara motor patah tulang dibeberapa bagian tubuhnya, menjadi pusat perhatian warga.

Pasalnya kejadian tersebut bukan pertama kalinya terjadi, seperti diceritakan Misnanto Warga Desa Curahkalong Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember.



“Sudah beberapa kali orang jatuh kejurang ini, bukan cuma pak Bahrawi” Kisah Misnanto Saat bertemu kami dilokasi kejadian.

Kejadian tersebut membuat warga resah, khususnya warga dusun Curahkalongtengah, dikarenakan semakin hari saat musim penghujan, aliran air kali yang awalnya cetek dan hanya selebar 1 meter itu kini sudah sedalam antara 15 meter hingga 25 meter, dan secara terus-menerus menggerus tepian kali yang kini lebarnya sekitar 20 meteran.

Nuruddin, warga setempat yang sawahnya juga ikut tergerus banjir kiriman dari kebun itu menceritakan, bahwa jalan tersebut awalnya adalah jalan utama akses antar dusun dan akses utama warga untuk kebalai desa.

BACA JUGA :   Belum Ada Bantuan Dari PU - Pemdes Dan Warga Tanggul Swadaya Perbaiki Jembatan Penghubung



“Dulu sekitar tahun 2000, jalan itu bisa dilalui truk, juga akses petani untuk mengangkut hasil taninya”. Ujar Nuruddin saat kami temui dikediamannya.

“Itu dampak kiriman banjir dari kebun, itu dulu kali dengan lebar hanya 1 meter awalnya, bukan sungai”. Timpal Nuruddin

Lebih lanjut Nuruddin menceritakan “Kami dulu sudah pernah berkirim somasi ke pihak perkebunan, berharap kebun punya inisiatif untuk melakukan tindakan yang dapat mencegah kiriman banjir melalui kali tersebut, namun sampai saat ini kebun terkesan abai”.



Saat kami tanya tentang kenapa Nuruddin terkesan menyalahkan pihak perkebunan dengan tergerusnya lahan pertanian disepanjang aliran sungai (baca; kali) tersebut?

“Saya pernah menelusuri aliran air itu, yang muaranya memang didalam perkebunan, ada beberapa area yang sudah tidak lagi tertanami pohon karet, jadi tidak ada serapan, dan air hujan menumpuk ke kali yang itu, dampaknya yang lahan pertanian warga tergerus termasuk punya saya, bahkan ada yang satu petak habis, ada yang sampai puluhan meter juga” Jawab Nuruddin lugas.

BACA JUGA :   Dianggap Abaikan Warga Kecelakaan, Kasun Di Jember Minta Maaf

Sedang pihak perkebunan yang berkantor didusun Perkebunan Tugusari Desa Tugusari saat kami hubungi memalui pesan singkat guna dimintai konfirmasi terkait somasi warga Curahkalong itu belum merespone. (Red)

Komentar Facebook

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan