Awas Ijazah Palsu – Sertifikasi Guru Diduga Menjadi Incaran Sindikat

Jember, Pak JITU.com – Setelah sebelumnya Jember dihebohkan dengan pungutan sumbangan oleh pihak SMKN 6 JEMBER kepada siswa yang nominalnya bisa mencapai 3 milyar dalam satu tahun, kini ramai menjadi perbincangan dugaan pembuatan ijazah palsu oleh seorang yang disebut sebagai kepala sekolah disalah satu SMP di wilayah Jember barat.

Adalah Siti Inayah, seorang guru di salah satu Sekolah Dasar Negeri yang ada di wilayah Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember, diduga telah menjadi korban penipuan pembuatan ijazah S1 palsu itu.

Mencuatnya dugaan ijazah palsu milik Inayah ini, setelah sebelumnya Inayah mengajukan Sertifikasi, namun tidak lolos saat verifikasi ijazah, nomer seri Ijazah milik Inayah terdaftar atas nama orang lain.

Untuk memastikan kebenaran kabar yang sedang ramai menjadi perbincangan tersebut, kami mendatangi kediaman guru yang akrab disapa Ibu Inayah itu pada senin 19/12/22. Masih di wilayah Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember.

Inayah sempat menolak kedatangan kami dan sempat menolak memberikan keterangan, namun setelah kami yakinkan akan kemungkinan dia adalah korban sindikat pemalsuan ijazah, Inayah akhirnya mengajak kami ke sekolah tempat dimana dia mengajar, untuk memberi keterangan.

Dengan didampingi beberapa guru yang ada disana, Kepada kami inayah menjelaskan, kalau dia tidak tahu-menahu tentang palsu dan tidaknya ijazah yang dia miliki itu, inayah mengaku hanya ikut-ikutan.

“Saya pertamanya tidak tau, soalnya kan banyak juga teman-teman kan yang itu, yang kesitu gitu, jadi ikut-ikutan kuliah kayak gitu”. Jelas inayah dengan mimik wajah cemas
“Saya juga gak tau pertamanya kalau itu palsu, waktu saya cek sendiri ternyata itu nama orang lain”. Ujar inayah menimpali.

Lebih lanjut inayah menjelaskan “Dia (HM, orang disebut Inayah sebagai pembuat Ijazah ;red) minta 2 juta, cuma waktu itu kan saya tidak punya uang, punya cincin, tak kasih cincin mas”. Lanjut inayah sambil menunjukkan jari-jarinya kepada kami.

Inayah juga menjelaskan bahwa tidak pernah mengikuti pendidikan, dia mendapatkan ijazah tersebut masih hanya berupa scan saja, belum berbentuk dokumen.

“Kalau saya pingin nebus, 8 juta lagi pak, kalau saya pingin dapat yang asli (ijazah berbentuk dokumen ;red), saya kan cuma dikasih scan-an tok, jadi cuma ngasih 2 juta gitu loh”. Ucap inayah melengkapi.

Mendapat informasi pembuat ijazah dari guru yang sudah puluhan tahun mengajar dibeberapa sekolah di Jember itu, Waktu itu juga kami mendatangi kediaman HM, orang yang disebut Inayah sebagai pembuat Ijazah miliknya, didaerah Wringinagung Kecamatan Jombang Kabupaten Jember.

HM Menemui kami diruang tamu yang terletak dilantai dasar rumahnya, namun sayang, kepada kami, HM yang mengaku sebagai dosen disalah satu universitas diJember, dan mengaku sebagai seorang kontraktor pemilik CV dan PT sebagaimana terpampang ditembok rumahnya ini, enggan memberikan konfirmasi, terkait dugaan pembuatan ijazah palsu milik Inayah itu.

HM, mengaku belum siap memberi keterangan saat itu, dan meminta kami menunggu satu atau dua hari kemudian sampai dia siap memberi keterangan.

Namun hingga saat berita ini dibuat, HM belum bisa kami temui kembali untuk memberikan keterangan.
Untuk dapat memastikan dugaan ijazah palsu milik Inayah ini, kami telah berkirim email kepihak Universitas Darul Ulum Jombang, namun sampai saat berita ini ditulis, kami juga belum mendapat jawaban dari pihak Undar.

Kamipun mendatangai Kementerian Agama Kabupaten Jember guna mendapat kejelasan terkait ijazah tersebut senin (16/1/23).

Seksi Pendidikan Diniyah Dan Pesantren Edy Sutjipto, yang kami temui diruang kerjanya mengarahkan kami untuk menemui Kepala Seksi Pendidikan dan Agama (Kasi Pendma) Faisol Abrari, namun yang bersangkutan tidak berada ditempat.

Melalui pesan seluler Faisol kami mintai keterangan, namun Faisol mengarahkan kami untuk meminta informasi langsung kepihak Universitas.

“Kalau berkenaan dengan Ijasah Asli atau Palsu klarifikasi langsung dengan Perguruan Tinggi”. Tulis Faisol pada kami

“Kalau saya amati, ijasah itu terbit di bawah tahun 2010, sehingga di Dikti tidak muncul, agar bisa muncul yang bersangkutan sendiri yang koordinasi dengan pihak perguruan tinggi, karena ada data pribadi yg dibutuhkan”. Pungkasnya. (Red)

Komentar Facebook
BACA JUGA :   Forsiwarjember Tercerahkan Ngopinya Wartawan Jember Barat

Berita Lainnya:

About The Author

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan